Dalam kajian Ramadhan, Dr. Nashir bin Sulaiman Al-Umar, seorang ulama asal Saudi Arabia dan ketua lembaga tadabbur Al-Qur`an internasional, menjelaskan sebuah hikmah,
“Dari Abdullah bin Amru bin Al-`Ash r.a., ia bercerita, ‘Ada seorang lelaki yang mendatangi Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam seraya berkata, ‘Aku berbai`at kepada engkau untuk siap hijrah dan berjihad di jalan Allah dengan mengharap pahalanya…’”
Benar! Amal terbesar dalam Islam adalah hijrah dan jihad di jalan Allah. Mengapa lelaki tersebut begitu mengharapkan pahala dari Allah? Lalu apa jawaban yang disampaikan Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam kepadanya? Apakah kemudian Rasulullah mengulurkan kedua tangannya untuk menerima dan mengakui bai`at orang tersebut? Simaklah apa yang rasul katakan kepadanya!
Rasul bersabda dengan pertanyaan, “Apakah ada di antara kedua orangtuamu yang masih hidup?” Orang tersebut menjawab, “Ya, bahkan kedua-duanya masih hidup.” Coba simak lagi bagaimana reaksi rasul setelah mendengar jawaban tersebut, apakah beliau bersabda, “Apakah keduanya masih mengharapkan keberadaanmu, atau apakah engkau mempunyai sejumlah saudara?” Lalu beliau menerima bai`at dan menyetujui niatnya.
Sebaliknya, ternyata Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Apakah engkau berharap pahala besar dari Allah?” “Ya,” jawab orang tersebut. Maka Rasulullah kemudian bersabda kepadanya, “Kembalilah kepada kedua orangtuamu, berbuat baiklah kepada mereka.”
Baca hikmah selengkapnya, klik: Merawat Surga yang Dekat.
~
Sumber kutipan: Keluarga Modern tapi Sakinah / Nashir bin Sulaiman Al-Umar; penerjemah, Ahmad Zubaidi; Solo: Aqwam, 2013.